Shalat Tahajud : صلاة التهجد
Shalat tahajjud : صلاة التهجد adalah salat sunnat yang dikerjakan di malam hari lebih utama dilaksanakan setelah terjaga dari tidur. Ulama memiliki pendapat yang berbeda tentang apakah tidur pertama adalah benar-benar diperlukan atau tidak. Waktu untuk shalat Tahajjud adalah diantara waktu isha'a dan waktu subuh atau pada sepertiga terakhir malam (QS Al Muzammil : 2-3) yang dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas.
Salat tahajjud termasuk sholat sunnah mu'akad (shalat yang dikuatkan oleh syara') yang memiliki keistimewaan dimana bagi orang yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, dan diangkat ke tempat yang terpuji, sebagaimana dijelaskan dalam Alquran Surah Al Al Israa' : 79 :
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا (٧٩
"dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji."
Tahajud merupakan salah satu shalat sunnah yang memiliki nilai dan atau manfaat tinggi. disamping dapat meneguhkan iman juga untuk mengasah mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi, serta sarana paling ampuh untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
Diantara sekian banyak hikmah dan fadilah nya, senantiasa melaksanakan Shalat Tahajjud juga merupakan salah satu syarat dan ciri ciri orang yang bertaqwa sebagaimana dijelaskan dalam Al quran surah Adz Dzaariyaat : 15 - 18
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (١٥)آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (١٦)كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (١٧)وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (١٨
15. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air,
16. sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.
17. di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
18. dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
Tata cara melaksanakan shalat Tahajjud adalah sama seperti halnya shalat sunnah pada umumnya, akan tetapi sebagian ulama berpendapat bahwa shalat Tahajjud lebih utama dengan menambahkan dan atau membaca surat al kafirun pada raka'at pertama dan rakaat ke dua membaca surat al Ikhlas.
Serta memperbanyak membaca istighfar dan atau berdzikir setelah shalat.
Keutamaan Shalat Tahajjud
Manfaat Shalat Tahajjud
Adapun manfaat shalat Tahajjud bagi orang yang mau mengerjakannya adalah sebagai berikut :
Manfaat yang pertama
Akan menjadikan pelakunya memiliki sifat rendah hati. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya :
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.Dan orang yang melalui malam hari dengan sujud dan berdiri untuk Tuhan mereka”
Manfaat yang kedua
Akan menjadikan pelakunya sebagai orang yang selalu mensyukuri nikmat Allah SWT. Sebagaimana yang telah diterangkan didalam hadist Nabi SAW, yang artinya : “Sungguh Rasulullah SAW berdiri dan shalat hingga kedua telapak kakinya atau kedua betisnya bengkak, maka jawabnya : “Bukankah aku ini seorang hamba yang banyak bersyukur”. (HR. Jam’ah kecuali Imam Abu Daud, yang bersumber dari Al Mughirah bin Syu’bah R.A)
Manfaat yang ketiga
Dapat melepaskan sipul godaan syaitan (mengusir syaitan) serta menjadikan badan segar dan penuh semangat. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya : “Pada waktu seseorang tidur, syaitan membuat tiga buah simpul dikepalanya. Untuk setiap ia mengatakan : “tidurlah engkau sepanjang malam, bila ia terbangun, lalu menyebut nama Allah, maka lepaslah satu simpul, Jika ia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi; dan jika ia shalat, maka terbukalah seluruh simpul.Pada waktu bangun lagi,ia akan merasa penuh semangat dengan badan yang segar. Jika tidak,i a akan bangun pagi dengan perasaan serba tak enak dan malas.”(HR.Imam Bukhari, dari shahabat Abu Hurairah r.a)
0 comments:
Post a Comment